Kitab suci bagi umat Islam ini merupakan kalam (perkataan) Allah SWT
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan
lafal dan maknanya (QS Asy Syuraa [26]:192-195). Alquran sebagai kitab
Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh
ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat
manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Kata Alquran berasal dari kata kerja qara’a yang berarti membaca dan
bentuk masdar (kata dasar)-nya adalah Quran yang berarti bacaan. Alquran
dengan makna bacaan dinyatakan oleh Allah dalam beberapa ayat, antara
lain dalam surah-surah al-Qiyamah ayat 16-18, al Baqarah ayat 185, al
Hijr ayat 87, Thahaa ayat 2 dan masih banyak lagi.
Alquran mempunyai beberapa nama, di antaranya adalah Kitab Allah,
al-Furqan yang berarti pembeda antara yang benar dan bathil (QS al
Furqan [25]:1), az-Dzikir yang berarti peringatan (QS al Hijr [15]:9)
dan at-Tanzil yang berarti diturunkan (QS Asy-Syuraa [26]:192) dan
lainnya.
Para ulama berbeda pendapat tentang hakikat Alquran. Imam al Ghazali
dalam kitab al-Mustasfamin ‘Ilm al-Usul (suatu kitab yang membahas
masalah usul fikih), menjelaskan bahwa hakikat Alquran adalah kalam yang
berdiri pada Zat Allah SWT yang kadim (tidak bermula). Menurut
mutakalimin (ahli teologi Islam), hakikat Alquran adalah makna yang
berdiri pada Zat Allah SWT. Adapun golongan Muktazilah, hakikat Alquran
adalah huruf-huruf dan suara yang diciptakan Allah yang setelah berwujud
lalu hilang dan lenyap. Dengan pandangan ini, kaum Muktzilah memandang
Alquran sebagai ciptaan Allah SWT.
Alquran memiliki 114 surah (urut-urutannya sebagaimana ditetapkan
Rasulullah SAW) yang tidak sama panjang dan pendeknya. Surah yang
terpendek terdiri atas tiga ayat, dan yang terpanjang terdiri dari 286
ayat. Semua surah, kecuali surah kesembilan, at-Taubah, dimulai dengan
kalimat Bismi Allah ar-Rahman ar-Rahim (dengan nama Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang). Setiap surah memiliki nama yang diambil
dari kata yang terdapat di permulaan surah (seperti Yasin dan Thaha)
atau diambil dari kata yang menjadi tema pembicaraan di dalam surah yang
bersangkutan (seperti Ali Imrah, al-Baqarah dan an-Nisaa).
Menurut perhitungan ulama Kufah, seperti Abu Abdurrahman as-Salmi,
Alquran terdiri dari 6.236 ayat. Sedangkan menurut as-suyuti, terdiri
dari 6 ribu ayat lebih. Al-Alusi dalam kitab tafsirnya Ruh al Ma’ani fi
Tafsir Alquran al-Azim wa as-Sab al-Masani (Semangat Makna dalam Tafsir
Alquran yang Agung dan al-Fatihah) menyebutkan bahwa jumlah ayat Alquran
sekitar 6.616 ayat.
Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan
di antara mereka tentang kalimat Basmalah pada awal surah dan Fawatih
as-suwar (kata-kata pembuka surah), seperti Yasin, Alif Lam Mim dan Ha
Mim. Ada yang menggolongkan kata-kata pembuka itu sebagai ayat dan ada
pula yang tidak.
Sebagai wahyu (QS an-Nisaa [4]:163), surah-surah dan ayat-ayat
Alquran diturunkan oleh Allah SWT secara bertahap kepada Rasulullah SAW
selama kurang lebih 23 tahun masa kenabiannya. Hikmah diturunkannya
Alquran secara berangsur-angsur ini antara lain, pertama, untuk
meneguhkan hati Rasulullah dengan cara mengingatkannya terus menerus,
kedua, lebih mudah dimengerti dan diamalkan oleh pengikut-pengikut
Rasulullah, ketiga, hukum-hukum Allah yang terkandung di dalamnya mudah
diterapkan secara bertahap dan kelima, memudahkan penghafalan.
» Harian Republika | disarikan dari buku Ensiklopedi Islam terbitan PT Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta.