Advertise Box

0
1.       Rombongan Yang Pertama Kali Masuk Surga
“Sesungguhnya orang yang pertama kali masuk surge dalam keadaan laksana bulan di malam purnama. Dan orang yang setelah mereka laksana bintang yang sangat terang di langit yang cerah.
Mereka tidak akan buang air kecil, tidak buang air besar, tidak beringus, tidak meludah. Sisir mereka dari emas. Keringat mereka adalah ‘misik’. Tempat ‘bukhur’ (pewangi ruangan dan tubuh) mereka adalah batang kayu ‘gaharu india’. Istri-istri mereka para ‘bidadari’. Bentuk tubuh mereka semuanya sama, yaitu seperti bentuk tubuh ayah mereka, Adam; tingginya 60 hasta.”
0
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah : 168)

0
Menurut Ustadz Arifin Ilham, sedikitnya ada 9 ciri untuk mengetahui apakah seseorang yang mengaku ustadz, habib, atau ulama, merupakan dukun atau bukan. Dikutip dari blog Metafisis, berikut ini kami paparkan ciri-ciri dukun yang mengaku ulama tersebut.
Dukun akan mengunakan semua cara untuk memperdaya paseinnya, terutama yang sangat awam pengetahuan Syariat Islam, bahkan kalau perlu mengunakan gelar kehormatan ulama, seperti Kiyai, Ustadz, Habib, dan sebagainya. Untuk itu kenalilah dukun berbaju mulia ini, diantaranya:
0
Qurban adalah ibadah yang telah diturunkan sejak Nabi Adam as (Qabil dan Habil), Nabi Ibrahim as, hingga Rasulullah Muhammad SAW dan kaum muslimin sampai kini. Dengan qurban, manusia mendekatkan diri kepada Allah dan saling berbagi kenikmatan terhadap sesama. Namun dalam prakteknya sering terjadi fenomena penumpukan daging dalam rumah tangga tanpa memikirkan seberapa manfaat daging itu bagi mereka. Daging qurban adalah bahan makanan yang mengandung nutrisi penting bagi kesehatan. Namun di samping itu beberapa kandungan di dalamnya justru menjadi ancaman jika dikonsumsi secara berlebihan.
0
“Orang yang mahir berinteraksi dengan Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan ia merasa sulit, ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
0
Kusadar, sebuah kesalahan dapat menjauhkan kita dari orang-orang yang kita sayangi. Namun saudariku, kuyakin engkau sadar dan tau bahwa ukhuwah ini, merupakan anugrah dari Allah. Walaupun seluruh harta yang ada di bumi ini dijual, takkan mampu mempersatukan hati ini.
0
Ustadz yang sudah dikenal oleh banyak peselancar dunia maya maupun nyata, Ustadz Ahmad Sarwat, Senin 21/11/2011 menuliskan status di laman Facebooknya. Ia mengkritisi para ustadz yang tampil di televisi dan jauh dari nilai dan prinsip seorang ustadz yang berdakwah. Ia menyebutkan “12 Perbedaan Ustadz Yang Artis dan Ustadz Beneran”:
0
Persoalan ustadz-ustadz di televisi yang berlagak seperti selebritis memancing komentar dari berbagai pihak. Setelah sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengkritisi sejumlah ustadz di televisi, kini giliran Ustadz Ahmad Sarwat yang memberikan kritik serupa.

0
Sebelum kelahiran negara-bangsa bernama Indonesia, sudah ada sebuah kerajaan di nusantara yang hebat bernama Majapahit. Maka ingatan kita langsung tertuju pada seorang Patih Gajah Mada yang terkenal dengan “Sumpah Palapa”-nya. Ia berjanji tidak akan berhenti ber-lara-lapa atau berpuasa, sebelum bisa mempersatukan seluruh kerajaan-kerajan di Nusantara.


0
Seorang tokoh Islam yang terkenal di Pakistan, Maulana Ali Ahmad Abbasi menulis di dalam bukunya “Hazrat Mu’aawiah Ki Siasi Zindagi” bahwa di dalam sejarah Islam, ada dua orang yang sungguh kontroversial. Seorang di antaranya adalah Amirul Mukminin Yazid yang makin lama makin dimusnahkan image-nya walaupun semasa hayatnya beliau diterima baik oleh tokoh-tokoh utama di zaman itu. Seorang lagi ialah Manshur Al Hallaj. Di zamannya dia telah dihukum sebagai mulhid, zindiq, dan salah seorang dari golongan Qaramithah oleh masyarakat Islam yang membawanya disalib. Amirul Mukminin Al Muqtadir Billah telah menghukumnya murtad berdasarkan fatwa seluruh ulama dan fuqaha’ yang hidup pada waktu itu, tetapi image-nya semakin cerah tahun demi tahun sehingga akhirnya telah dianggap sebagai salah seorang ‘Aulia Illah’.
0
Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. di rumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan di atas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: “Lihatlah orang itu duduk seperti budak.” 
Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.”
0
“Barang siapa berwudhu dengan sempurna maka dosa-dosanya akan keluar dari jasadnya hingga ke luar dari jaringan-jaringannya.”(HR Muslim)

0

0

0
 

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
0
Kitab suci bagi umat Islam ini merupakan kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS Asy Syuraa [26]:192-195). Alquran sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
0
Al-Qur’an memiliki keistimewaan-keistimewaan  yang membedakan dengan kitab-kitab sebelumnya diantaranya ialah:
  • Al-Qur’an merupakan kitab yang syamil yang mencakup seluruh ajaran Tuhan yang ada pada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur) dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah:48 “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”.
0
”Sesungguhnya, bagi setiap kitab ada sari patinya dan sari pati kitab (Al-Qur’an) ini adalah huruf-huruf ejaannya.”
1



1.  QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 7
huwa alladzii anzala 'alayka alkitaaba minhu aayaatun muhkamaatun hunna ummualkitaabi waukharu mutasyaabihaatun fa-ammaa alladziina fii quluubihim zayghun fayattabi'uuna maa tasyaabaha minhu ibtighaa-a alfitnati waibtighaa-a ta/wiilihi wamaa ya'lamu ta/wiilahu illaa allaahu waalrraasikhuuna fii al'ilmi yaquuluunaaamannaa bihi kullun min 'indi rabbinaa wamaa yadzdzakkaru illaa uluu al-albaabi

[3:7] Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu-tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

2.  QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 18
syahida allaahu annahu laa ilaaha illaa huwa waalmalaa-ikatu wauluu al'ilmi qaa-iman bialqisthi laa ilaaha illaa huwa al'aziizu alhakiimu
[3:18] Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

3.  QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 83
wa-idzaa jaa-ahum amrun mina al-amni awi alkhawfi adzaa'uu bihi walaw radduuhu ilaa alrrasuuli wa-ilaa ulii al-amri minhum la'alimahu alladziina yastanbithuunahu minhum walawlaa fadhlu allaahi 'alaykum warahmatuhu laittaba'tumu alsysyaythaana illaa qaliilaan

[4:83] Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).

4.  QS. Huud (Hud) [11] : ayat 24
matsalu alfariiqayni kaal-a'maa waal-ashammi waalbashiiri waalssamii'i hal yastawiyaani matsalan afalaa tadzakkaruuna

[11:24] Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?.



5.  QS. Ar-Ra'd [13] : ayat 16
qul man rabbu alssamaawaati waal-ardhi quli allaahu qul afaittakhadztum min duunihi awliyaa-a laa yamlikuuna li-anfusihim naf'an walaa dharran qul hal yastawii al-a'maa waalbashiiru am hal tastawii alzhzhulumaatu waalnnuuru am ja'aluu lillaahi syurakaa-a khalaquu kakhalqihi fatasyaabahaalkhalqu 'alayhim quli allaahu khaaliqu kulli syay-in wahuwa alwaahidualqahhaaru

[13:16] Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".



6.  QS. Al-'Ankabuut (Al-'Ankabut) [29] : ayat 43

watilka al-amtsaalu nadhribuhaa lilnnaasi wamaa ya'qiluhaa illaaal'aalimuuna

[29:43] Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

7.  QS. Faathir (Fatir) [35] : ayat 19
wamaa yastawii al-a'maa waalbashiiru

[35:19] Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

 8. QS. Faathir (Fatir) [35] : ayat 28
wamina alnnaasi waalddawaabbi waal-an'aami mukhtalifun alwaanuhu kadzaalika innamaa yakhsyaa allaaha min 'ibaadihi al'ulamaau inna allaaha 'aziizun ghafuurun

[35:28] Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.




9.  QS. Az-Zumar [39] : ayat 9
amman huwa qaanitun aanaa-a allayli saajidan waqaa-iman yahtsarual-aakhirata wayarjuu rahmata rabbihi qul hal yastawii alladziina ya'lamuuna waalladziina laa ya'lamuuna innamaa yatadzakkaru uluu al-albaabi

[39:9] (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.


10. QS. Al-Mujaadilah (Al-Mujadilah) [58] : ayat 11
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahuu fii almajaalisi faifsahuu yafsahallaahu lakum wa-idzaa qiila unsyuzuu faunsyuzuu yarfa'iallaahu alladziina aamanuu minkum waalladziina uutuu al'ilma darajaatin waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun

[58:11] Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
0

Sejarah Peperangan Di Jaman Nabi dan Detail Jumlah Korbannya (Islam Tidak Haus Darah)


0
Malaikat

Malaikat adalah ciptaan Allah yang ghaib, yang tidak mempunyai nafsu dan pikiran, tidak berbapak dan tidak beribu, juga tidak beranak. Malaikat hanya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Malaikat ada baaaaanyak banget, tapi yang wajib diimani hanya ada sepuluh.