Advertise Box

0
Kitab suci bagi umat Islam ini merupakan kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS Asy Syuraa [26]:192-195). Alquran sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
0
Al-Qur’an memiliki keistimewaan-keistimewaan  yang membedakan dengan kitab-kitab sebelumnya diantaranya ialah:
  • Al-Qur’an merupakan kitab yang syamil yang mencakup seluruh ajaran Tuhan yang ada pada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur) dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah:48 “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”.
0
”Sesungguhnya, bagi setiap kitab ada sari patinya dan sari pati kitab (Al-Qur’an) ini adalah huruf-huruf ejaannya.”
1



1.  QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 7
huwa alladzii anzala 'alayka alkitaaba minhu aayaatun muhkamaatun hunna ummualkitaabi waukharu mutasyaabihaatun fa-ammaa alladziina fii quluubihim zayghun fayattabi'uuna maa tasyaabaha minhu ibtighaa-a alfitnati waibtighaa-a ta/wiilihi wamaa ya'lamu ta/wiilahu illaa allaahu waalrraasikhuuna fii al'ilmi yaquuluunaaamannaa bihi kullun min 'indi rabbinaa wamaa yadzdzakkaru illaa uluu al-albaabi

[3:7] Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu-tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

2.  QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 18
syahida allaahu annahu laa ilaaha illaa huwa waalmalaa-ikatu wauluu al'ilmi qaa-iman bialqisthi laa ilaaha illaa huwa al'aziizu alhakiimu
[3:18] Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

3.  QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 83
wa-idzaa jaa-ahum amrun mina al-amni awi alkhawfi adzaa'uu bihi walaw radduuhu ilaa alrrasuuli wa-ilaa ulii al-amri minhum la'alimahu alladziina yastanbithuunahu minhum walawlaa fadhlu allaahi 'alaykum warahmatuhu laittaba'tumu alsysyaythaana illaa qaliilaan

[4:83] Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).

4.  QS. Huud (Hud) [11] : ayat 24
matsalu alfariiqayni kaal-a'maa waal-ashammi waalbashiiri waalssamii'i hal yastawiyaani matsalan afalaa tadzakkaruuna

[11:24] Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?.



5.  QS. Ar-Ra'd [13] : ayat 16
qul man rabbu alssamaawaati waal-ardhi quli allaahu qul afaittakhadztum min duunihi awliyaa-a laa yamlikuuna li-anfusihim naf'an walaa dharran qul hal yastawii al-a'maa waalbashiiru am hal tastawii alzhzhulumaatu waalnnuuru am ja'aluu lillaahi syurakaa-a khalaquu kakhalqihi fatasyaabahaalkhalqu 'alayhim quli allaahu khaaliqu kulli syay-in wahuwa alwaahidualqahhaaru

[13:16] Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".



6.  QS. Al-'Ankabuut (Al-'Ankabut) [29] : ayat 43

watilka al-amtsaalu nadhribuhaa lilnnaasi wamaa ya'qiluhaa illaaal'aalimuuna

[29:43] Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

7.  QS. Faathir (Fatir) [35] : ayat 19
wamaa yastawii al-a'maa waalbashiiru

[35:19] Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

 8. QS. Faathir (Fatir) [35] : ayat 28
wamina alnnaasi waalddawaabbi waal-an'aami mukhtalifun alwaanuhu kadzaalika innamaa yakhsyaa allaaha min 'ibaadihi al'ulamaau inna allaaha 'aziizun ghafuurun

[35:28] Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.




9.  QS. Az-Zumar [39] : ayat 9
amman huwa qaanitun aanaa-a allayli saajidan waqaa-iman yahtsarual-aakhirata wayarjuu rahmata rabbihi qul hal yastawii alladziina ya'lamuuna waalladziina laa ya'lamuuna innamaa yatadzakkaru uluu al-albaabi

[39:9] (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.


10. QS. Al-Mujaadilah (Al-Mujadilah) [58] : ayat 11
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahuu fii almajaalisi faifsahuu yafsahallaahu lakum wa-idzaa qiila unsyuzuu faunsyuzuu yarfa'iallaahu alladziina aamanuu minkum waalladziina uutuu al'ilma darajaatin waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun

[58:11] Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
0

Sejarah Peperangan Di Jaman Nabi dan Detail Jumlah Korbannya (Islam Tidak Haus Darah)


0
Malaikat

Malaikat adalah ciptaan Allah yang ghaib, yang tidak mempunyai nafsu dan pikiran, tidak berbapak dan tidak beribu, juga tidak beranak. Malaikat hanya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Malaikat ada baaaaanyak banget, tapi yang wajib diimani hanya ada sepuluh.