Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. di rumah Aisyah r.a. sedang
makan daging yang dikeringkan di atas talam sambil duduk bertekuk lutut,
tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah
s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: “Lihatlah orang itu duduk seperti budak.”
Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.”
Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun
duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh
Rasulullah sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan” (HR Bukhari).
♦♦♦
Orang tua sering melarang kita makan dan minum sambil berdiri.
Mungkin kedengarannya seperti nasihat biasa saja, tapi ternyata hal itu
ada benarnya dan dapat dibuktikan dari segi agama maupun kesehatan. Mau
tahu?
Anda merasa sudah melakukan diet dengan benar tapi berat badan
belum berkurang juga? Mungkin ada yang salah dengan cara makan Anda.
Kebiasaan makan sambil berdiri bisa jadi salah satu penyebab mengapa
Anda tidak kurus-kurus.
Di zaman yang serba cepat ini, makan bukanlah kegiatan yang spesial
lagi. Dulu, orang-orang selalu makan dalam keadaan duduk untuk
menghargai berkah yang diberikan sang pencipta. Namun kini, makan sambil
berdiri bahkan berjalan sudah jadi hal yang lumrah.
Secara ilmiah, makan sambil duduk dan tetap pada satu tempat
membuat otak tidak akan memikirkan makanan lain selain yang ada di
hadapannya saat itu. Hal itu karena tubuh akan memberikan sinyal pada
otak untuk tidak perlu mencicipi makanan lainnya dan fokus pada satu
makanan ketika sedang duduk, dan hal itu membuat Anda lebih sedikit
memasukkan kalori dalam tubuh.
Mengapa Rasulullah melarang ummatnya minum berdiri. Dalam hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri”
Ini dibuktikan dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara
duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur
maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan
menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’
penyaringan yang berada di ginjal.
Nah, jika kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring
lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung
kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan
penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Susah kencing itu penyebabnya.
Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: “Bahwa ia melarang seseorang untuk
minum sambil berdiri. Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kepada
Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa itu lebih buruk.”
Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum
sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke
dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi
berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya
usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu
dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti
penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan
kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!
Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf
berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan
dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada
refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak
kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi
usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa
menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah,
untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan
pingsan atau mati mendadak. Begitu pula makan dan minum berdiri secara
terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan
terjadinya luka pada lambung.
Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada
tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang
masuk. Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai
pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke
usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang
mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman
saat makan dan minum.
Dari segi kesehatan air yang masuk dengan cara duduk akan disaring
oleh sfringter. Sfringter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang
bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air
yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di
ginjal. (saga-islamicnet/jhu)